https://178.128.101.197/

Post thumbnail

Perjudian telah ada sejak awal umat manusia. Para arkeolog menemukan artefak di mana-mana yang menunjukkan permainan keterampilan dan keberuntungan, beberapa di antaranya berasal dari zaman prasejarah. Mesir menemukan dadu yang terbuat dari Gading yang berusia lebih dari 3000 tahun. Situs Judi Slot Indonesia

Ungkapan “pajak sukarela”, yang merupakan kebijaksanaan populer di abad 14 dan 15, mengacu pada komunitas agama yang mengorganisir lotere untuk memberikan pendapatan bagi jemaat mereka selama masa-masa sulit atau ketika mereka tidak memiliki penghasilan tetap. Orang-orang yang bermain kartu digambarkan dalam lukisan yang berasal dari abad ke-16.

Ada kemungkinan bahwa individu yang selalu ingin bersaing dan mengukur kemampuan mereka untuk membangun hubungan hierarkis tertarik pada permainan yang melibatkan keterampilan atau keberuntungan. Kompetisi dipandang sebagai bagian integral dari proses pendewasaan di masa kanak-kanak, tetapi juga merupakan cara untuk bersosialisasi dengan orang lain dan menikmati waktu luang.

Ada banyak jenis dan variasi permainan. Mereka semua berputar di sekitar kecerdasan, keterampilan, keberuntungan dan memori. Wajar untuk mempelajari fenomena ini dan mencoba memahami mengapa begitu banyak orang menyukainya.

Menurut NHI, Institut Kesehatan Nasional. Hasil tes oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts, (MGH), dan dua lembaga lain menunjukkan bahwa sirkuit mental yang sama berperan dalam pasang surut memenangkan uang, menggunakan obat-obatan, mengantisipasi makanan lezat, dan sebagainya.

Ini membangun hubungan ilmiah antara bermain game kebetulan dan kesenangan. Tampaknya uang mendorong aliran darah di otak mirip dengan apa yang terlihat dengan imbalan lain seperti euforia. Sisi otak kanan lebih banyak merespons kemenangan atau prospek, sedangkan otak kiri lebih merespons kekalahan.

Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami penyebab kecanduan dan membantu mereka menemukan solusi. Ini semua tentang persepsi. Inilah yang terjadi di otak. Kekeliruan penjudi dengan mudah membuat orang percaya bahwa mereka dapat mengalahkan peluang ini.

Akar Kekeliruan Gambler terletak pada kemampuan untuk menilai probabilitas menggunakan intuisi. Jika Anda melempar koin sepuluh kali dan mendapatkan lima “kepala” berturut-turut, kebanyakan orang akan cenderung untuk tidak memasang taruhan bahwa lemparan keenam akan menghasilkan “ekor”. Ini adalah kontradiksi dengan logika dan matematika.

Bagi mereka yang memasang taruhan pada lemparan nomor enam, peluang untuk acara ini tetap 50%. Ini adalah satu dari setiap dua. Jika koin dilempar 10 ribu kali, maka jumlah “kepala”, atau satu dari dua, hasilnya kira-kira cocok dengan jumlah yang menghasilkan “ekor”. Namun, ini tidak serta merta mengecualikan sepuluh hasil yang serupa secara berurutan. Ini tidak berarti bahwa Anda dapat memprediksi setiap hasil.